Yogyakarta mengembangkan argo Embung Batara Sriten

Written By WahyuGK on Tuesday, 7 April 2015 | 21:21



UNTUK menarik wisatawan, sekaligus sebagai alternatif selain pantai, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta mengembangkan argo Embung Batara Sriten.
Tempat wisata ini terletak di puncak bukit tertinggi di kabupaten terluas di Yogyakarta ini.  Mungkin bagi sebagian kalangan yang belum pernah ke Gunungkidul, daerah ini dianggap sebagai wilayah yang gersang dan panas.
Namun ketika wisatawan berkunjung ke Embung Batara Sriten di Desa Pilangrejo, Nglipar, suasana sejuk karena lokasi ini berada pada ketinggian 896 meter di atas pemukaan laut (mpdl).
Selain itu, pemandangan alam dari atas Embung Batara Sriten ini cukup indah, bisa melihat Rawa Jombor dan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.
Selain itu, posisinya yang berada di atas bukit menambah suasana romantis, sebab saat menikmati Embung saat siang hari, akan muncul kabut. Embung yang tengah memasuki proses finishing, ditargetkan bakal diresmikan pada Maret mendatang.
Di sekitar embung, sejak tahun lalu, sudah ditanami pohon buah manggis dan kelengkeng. Selain itu akan ditanami tanaman hias sedap malam.
"Kita coba untuk mengembangkan tanaman hias seperti sedap malam, karena di DIY, bunga tersebut masih didatangkan dari daerah Bandungan, Semarang," kata Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Gunungkidul Supriyadi.
Supriyadi mengatakan, embung yang berkapasitas 10 ribu meter kubik tersebut dibangun dengan menggunakan dana dari pemerintah DIY.
 
"Dana senilai Rp 2 miliar digunakan untuk membangun fasilitas penunjang seperti pendopo dan sarana lainnya," ucapnya.
 
Selain argo wisata, di sana akan dibangun landasan paralayang. Potensi olahraga paralayang dari atas Pegunungan Sriten ini termasuk dalam kategori internasional. Ada 3 lokasi landasan paralayang yang terdapat di puncak Embung Sriten diharapkan menjadi nilai tambah. "Hingga saat ini sedikitnya ada 57 atlet yang pernah mencoba landasan tersebut," jelasnya.
 
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul Budi Martono mengatakan, pemkab akan membangun lokasi embung baru, namun belum ditentukan lokasinya.
 
"Tahun 2014 pemkab membangun embung di Sriten dan Ponjong, untuk tahun 2015 alternatifnya Gunung Gambar, dan satu lokasi belum ditentukan," jelasnya.
 
Budi Martono berharap, dengan semakin banyaknya pembangunan embung, lahan yang sebelumnya kurang bisa dimanfaatkan, sehingga bisa menambah nilai ekonomi. "Embung Batara Sriten sebelumnya merupakan lahan kosong dan tidak berfungsi, setelah dibangun embung hasilnya luar biasa, dan bisa untuk lokasi wisata," pungkasnya.
 
Budi optimis, nantinya setelah diresmikan pada Maret oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Embung Batara Sriten akan menjadi lokasi wisata unggulan selain pantai dan Gua Pindul yang selama ini masih menjadi ikon Kota Gaplek ini
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. 1000 Information - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Wahyu Mas Template
Proudly powered by Blogger